Belajar tak selalu terasa menyenangkan bagi anak-anak, terlebih belajar online di masa pandemi ini. Ada kalanya mereka merasa bosan hingga kehilangan semangat, lantaran tak bisa bertemu dengan teman-teman selama sekolah dari rumah.

Dokter spesialis anak dr. Eva Devita Sp. A (K). mengatakan, jika anak tidak semangat belajar online, sebaiknya orangtua mencari dulu penyebabnya.

"Cari tahu dulu apakah anak tidak mengerti pelajaran atau memang tidak suka. Misal nggak suka gurunya atau pelajarannya karena susah dipelajari, tentu pendekatannya berbeda," kata dokter Eva dalam siaran langsung bersama dokteranakku_id, Minggu (8/11/2023).

Menurutnya, orangtua bisa membantu meningkatkan motivasi anak dengan memberikan pemahaman juga apresiasi kepada anak. Eva menyarankan, apresiasi bisa diberikan setiap kali anak berhasil mengikuti pelajaran jarak jauh hingga selesai atau mendapatkan nilai bagus.

"Jangan lupa dikasih pujian. Anak itu senang dapat pujian. Nanti berikutnya dia akan berusaha untuk mengerjakan lagi. Kalau ternyata dia nggak suka karena nggak bisa, mau tak mau orangtua harus ikut membantu. Pendekatan berbeda tergantung masalah yang dihadapi anak," tuturnya.

Walau begitu, orangtua juga harus memperhatikan waktu anak dalam menatap layar gawai juga televisi. Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kata Eva, batasan menatap layar elektronik setiap anak berbeda-beda, tergantung usianya.

Eva mengatakan, jika anak terlalu lama menatap layar elektronik bisa menganggu masa pertumbuhannya.

"Untuk usia sekolah 6-12 tahun, rekomendasi IDAI waktu screentime antara 1-1,5 jam. Usia remaja 12-18 tahun tidak lebih dari 2 jam. Ini juga harus jadi perhatian orangtua," ucapnya.

sumber