Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengkolaborasikan pendidikan vokasi dan dunia usaha untuk menciptakan praktik Center of Excellence (CoE) atau pusat keunggulan pendidikan. Di mana 476 SMK di seluruh Indoensia telah menjadi CoE.

’’Di 2020 ini kita telah mengembangkan total 476 SMK di 34 provinsi menjadi center of excellence,’’ ujar Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto dalam webinar Apresiasi Pendidikan Vokasi Kepada Dudi, Senin (21/12).

Ratusan SMK tersebut, kata dia dapat menjadi acuan link and match bagi vokasi yang belum melakukannya. Dia menuturkan, di 2021 nanti pengembangan CoE ini akan terus dilanjutkan.

Untuk pengembangan kompetensi lulusan SMK, pihaknya juga telah melakukan pelatihan kepada para kepala sekolah. Adapun, sekitar 800 kepala sekolah di SMK yang diberikan pelatihan.

’’800 kepala SMK kita training, kita tingkatkan kapabilitas leadershipnya. Kemudian peningkatan kemampuan dari 160 guru kejuruan, dan sudah memberikan sertifikasi kompetensi kepada 62 ribu siswa SMK kita,’’ imbuh dia.

Wikan berkata, hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendidikan vokasi di masa mendatang. Selain pengembangan dan pelatihan, link and match juga perlu ditingkatkan.

’’Intinya itu link and match dunia usaha dunia industri akan menjadi modal utama pendidikan vokasi ke depan. Kita mulai match-nya dari pendidikan yang diinginkan dunia usaha dan industri, dan akhirnya kita bersama-sama maju ke depan mendidik anak-anak,’’ tuturnya. (*)

 sumber