Meski harus menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat, siswa Indonesia pantang menyerah untuk terus berprestasi hingga tingkat internasional. "Anak-anak Indonesia memang tangguh. Dalam sebulan ini sudah 15 medali olimpiade sains internasional diraih di bidang matematika, biologi, dan fisika," ungkap Asep Sukmayadi, Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). 

Hal ini disampaikan Kapuspresnas menanggapi raihan prestasi siswa Indonesia dalam berbagai ajang olimpiade sains: International Physics Olympiad (IPhO), International Mathematical Olympiad (IMO) dan International Biology Olympiad (IBO). "Dalam kondisi masih pandemi mereka menolak untuk menyerah dan terus berprestasi. Mereka adalah inspirasi keteladanan sekaligus energi positif bagi bangsa yang sedang terus berjuang untuk lepas dari himpitan pandemi," ujar Asep.

Ia menambahkan, "ketiga bidang prestasi mencerminkan masa depan ilmu pengetahuan dan inovasinya utk menjawab tantangan antisipasi wabah penyakit yg bisa mengancam kehidupan." "Kita meyakini, anak-anak Indonesia tetap kuat dan bersemangat. Tetap tekun belajar untuk meraih prestasi mewujudkan cita-cita," ujar Asep optimis.   15 medali, 3 olimpiade sains

Adapun raihan prestasi yang dicapai siswa Indonesia dalam ketiga ajang olimpiade sains internasional adalah sebagai berikut: Olimpiade Fisika Internasional Tim Olimpiade Fisika Indonesia turut menyumbangkan medali pada Olimpiade Fisika Internasional (International Physics Olympiad) atau IPhO 2021. IPhO ke-51 digelar secara daring di Vilnius, Lithuania pada 17-25 Juli 2021 dan diikuti 386 siswa dari 80 negara. 

Dari lima perwakilan siswa Indonesia, tiga siswa berhasil memperoleh medali perak dan dua sisanya meraih medali perunggu. Pengumuman perolehan medali IPhO 2021 dilaksanakan pada Sabtu, 24 Juli 2021.

Data perolehan medali serta asal sekolah siswa dalam ajang IPhO 2021 adalah sebagai berikut:
Edward Humianto (SMAK 1 BPK Penabur Jakarta), medali perak Joseph Oliver (SMAK 1 BPK Penabur Jakarta), medali perak Mario Alvaro (SMAK Penabur Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten), medali perak Dean Hartono (SMAK Penabur Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten), medali perunggu M. Anin Nabail Azhiim (MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur), medali perunggu 

Olimpiade Matematika Internasional 

Enam siswa Indonesia mempersembahkan enam medali di ajang International Mathematical Olympiad (IMO) 2021, olimpiade sains yang tertua dan terbesar di dunia untuk siswa SMA. Pada tahun 2021, IMO ke-62 diselenggarakan secara daring oleh tuan rumah Russia. 

IMO tahun ini diikuti oleh 107 negara yang terdiri dari 619 peserta. Penutupan IMO dan penganugerahan medali secara resmi dilakukan pada hari Minggu, 24 Juli 2021 pukul 19.00 WIB.

 Mengutip rilis resmi Pusat Prestasi Nasional (25/4/2024), perolehan medali siswa Indonesia berprestasidi ajang IMO 2021, adalah sebagai berikut: Stanve Avrilium Widjaja (SMAK IPK Plus BSD, Tangerang) meraih medali perak Aaron Alvarado Kristanto (SMAK Petra 1, Surabaya) meraih medali perak Farrel Dwireswara Salim (SMA Kharisma Bangsa ,Tangerang Selatan) meraih medali perunggu Elbert Benedict (SMAK BPK Penabur Gading Serpong, Tangerang) meraih medali perunggu Andrew Daniel Janong (SMAK 5 Penabur, Jakarta) meraih medali perunggu Vanya Priscillia Bendatu (SMAK Petra 2, Surabaya) meraih medali perunggu Olimpiade Biologi Internasional Empat siswa Indonesia yang tergabung dalam Tim Olimpiade Biologi Indonesia kembali menorehkan prestasi terbaik di International Biology Olympiad (IBO) Challenge II, 18—23 Juli 2021 yang diselenggarakan oleh tuan rumah Portugal. 

Pengumuman dilakukan hari Jumat, 23 Juli 2021, bertepatan dengan Hari Anak Nasional, pukul 16.00 CET (Central European Time) atau pukul 21.00 WIB melalui kanal Youtube IBO Challenge II 2021. BO Challenge II 2021 diikuti oleh 76 negara peserta yang berhak mengirimkan maksimal 4 siswa tiap negara. 
Perolehan medali siswa Indonesia dalam Olimpiade Biologi Internasional terdiri atas; Nathanael Tjandra (kelas XI SMAK Calvin DKI Jakarta), medali emas Leonard Hartanto Jososudarmo (Kelas XII SMAK Penabur Cirebon), medali perak Farrel Alfaza Marsetyo (Kelas XII MAN Insan Cendekia, Serpong), medali perak Nathaniel Teopilus (Kelas XI SMA Kristen Imanuel Pontianak), medali perunggu Memelihara mimpi, menguji potensi

Kepala Puspresnas menjelaskan, kebijakan besar Manajamen Talenta Nasional berupaya terus memperhatikan talenta-telenta ini dengan memberikan insentif untuk melanjutkan studi lebih lanjut.

 "Bagi para juara tahun ini, insentif berupa beasiswa S1 dan S2 dalam dan luar negeri sudah disiapkan. Beberapa di antara 15 juara yang sudah diterima di UI dan ITB sedang dalam proses pemberian beasiswa Prestasi Talenta menggenapi para talenta sebaya mereka lainnya di berbagai prestasi nasional dan internasional," jelas Asep Sukmayadi. Selain itu, Asep juga menyampaikan pihaknya terus berupaya menumbuhkan semangat untuk saling kolaborasi di antara mereka, mengembagkan jejaring dunia, dan pada saat yang bersamaan Puspresnas ikut mendukung pengembangan ekosistem Talenta Indonesia.

"Puspresnas tahun ini tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik agar anak-anak Indonesia tetap semangat belajar dan berprestasi. Kita selenggarakan sekitar 67 ajang talenta secara daring yg dapat diikuti dari rumah di bidang sains, seni, bahasa, literasi, vokasi, kewirausahaan, dan bidang olahraga," kata Kapuspresnas.
 Selain menuyampaikan terimakasih kepada siswa berprestasi, Kapuspresnas juga menyampaikan apresiasi kepada para pembina olimpiade sains, para orangtua, para kepala sekolah, dan guru-guru serta para kepala dinas pendidikan atas kerja sama yang telah diberikan. 

Asep juga berpesan, "anak-anak Indonesia harus terus memelihara mimpi dan penuh imajinasi. Berpetualang dan terus belajar menemukenali bakat dan potensinya, mengaktualisasikanya, mengujinya." "Dengan semangat berpetualang di ajang prestasi, anak-anak Indonesia akan tetap bugar dan sehat dan terlindungi dari segala marabahaya wabah penyakit. Karena Indonesia ke depan ada di dalam kemampuan mereka dalam mengolah raga, hati, rasa, dan pikir terhebat yg bisa kita tumbuhkembangkan sejak dini. Semoga," pungkasnya.

kami dari myedu indonesia memiliki solusi pendidikan dimasa pandemi ini yaitu homeschooling dengan kurikulum nasional dan internasional serta menerapkan konsep merdeka belajar. 
untuk mendaftar homeschooling silahkan hubungin (Wa 08111 44 8080



sumber