Di tengah melonjaknya kasus positif Covid-19, siswa masih sekolah online. Sebab pertemuan tatap muka masih dilarang guna menekan kasus positif Covid-19.
Saat sekolah online memang tantangan utama dalam pembelajaran, salah satunya siswa merasa bosan dan kurang semangat.
Oleh karena itu, Pengamat Pendidikan Itje Chodidjah mengatakan, sekolah online sebenarnya bisa berjalan dengan baik, namun hal yang menjadi masalah ketika pihak sekolah hanya memberikan tugas pada murid-murid.
Oleh karena itu guru sebaiknya lebih aktif dalam mengajar secara online. "Anak sekolah itu enggak cuma butuh tugas, tetapi gurunya memang harus memberikan pelajaran yang didiskusikan dalam kelas online. Jadi, si guru bukan cuma tukang tagih saja," ujarnya belum lama ini.
Sementara itu saat menjalani sekolah online siswa tak hanya butuh bimbingan guru dan tugas. Namun juga materi dan metode sekolah online yang memadai seperti layanan edukasi teknologi (edutech).
Menurut Head of Education MyEdu Indonesia Pahrizan, M.Pd., memang hadirnya MyEdu tak terlepas dari keberadaan sekolah online yang diberlakukan pemerintah sejak awal pandemi Covid-19. Kebiasaan belajar siswa melalui sekolah online sudah terbentuk dengan gaya belajar yang merdeka, dan lebih mengutamakan aktifitas keterampilan.
“Kami juga ingin ikut serta meningkatkan para tenaga pengajar dalam melakukan pembelajaran online dan offline, sehingga kami mempelopori sistem evaluasi secara rutin tenaga pengajar sesuai feedback dari user, yaitu siswa dan orang tua,” ujarnya.
CEO MyEdu Indonesia, Gorbiyan Khurmaini menambahkan, pihaknya selalu siap ikut serta dalam mewujudkan misi mencerdaskan anak bangsa. Makanya terbuka bagi pihak yang mau kerja sama dalam mencerdaskan bangsa.
sumber